BREAKING NEWS

BERITA ROHINGYA

PHOTO ROHINGYA

POSKO

Nelayan Penyelamat Pengungsi Rohingya



Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) berdialog dengan perwakilan nelayan yang menyelamatkan pengungsi suku Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh saat mengunjungi imigran illegal itu di tempat penampungan sementara di Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh, Minggu (24/5). Menteri Sosial menyerahkan penghargaaan dari Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya (AMAPR) kepada nelayan atas dedikasi kemanusian menyelamatkan muslim Rohingya. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ss/Spt/15.

AMAPR Berikan Perhargaan Kepada Nelayan Penolong Rohingya

Koordinator AMAPR, Basri Effendi Menyerahkan Penghargaan kepada Nelayan Aceh disaksikan Oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa

Terdamparnya pengungsi rohingya di Aceh telah membangkitkan solidaritas masyarakat dunia terhadap kemanusaiaan. hari ini seluruh dunia melihat rohingya selaku etnis yang terzalimi. mereka tidak diakui oleh negaranya dan diusir oleh negara-negara tujuan dan yang disinggahinya. dan dalam kesedihan itu masyarakat Aceh khususnya nelayan aceh menunjukkan rasa empati di tengah gersangnya rasa kemanusiaan dunia. namun hal ini agak ironis dengan apa yang kita dengar di beberapa media massa beberapa waktu lalu, dimana sikap pemerintah yang mencoba mencabut izin para nelayan untuk melaut jika terus menolong orang-orang Rohingya yang terdampar di perairan laut Aceh. hal itu sangat paradoks dengan niat tulus yang ditunjukkan para nelayan dalam perjuangannya terhadap kemanusiaan

Melihat peran yang cukup heroik dari nelayan Aceh terhadap kondisi rohingya, maka Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya (AMAPR) menginisiasi dengan memberikan Penghargaan kepada Nelayan Aceh. dan kami juga menyampaikan kepada  Pemerintah RI dan Pemerintah Aceh perlu memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para Nelayan terhadap nelayan di tengah keterbatasan mereka, khususnya nelayan Aceh yang telah turun tangan untuk membantu "manusia perahu" yang sedang sangat menderita. persoalan kemudian yang muncul apakah pengungsi tersebut dipengaruhi oleh economic migrant atau lainnya bukanlah sebuah persoalan utama. yang menjadi persoalan adalah bagaimana dedikasi yang ditunjukkan untuk menyelamatkan manusia yang diambang maut. kami menilai kemanusiaan tidak pernah mengenal batas teritorial. jadi, atas nama kemanusiaan kami berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat memberikan penghargaan sebagai pahlawan kemanusiaan.

Kuala Langsa, 24 Desember 2015
Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya
(AMAPR)

Basri effendi
Koordinator

Acehnese rally in support of Rohingya migrants

ACEH, INDONESIA - MAY 19: Acehnese students hold a rally in support of Rohingya migrants in Banda Aceh, Indonesia on May 19, 2015. Indonesia said on May 19 a migrant boat crisis was a problem for all of Southeast Asia ahead of key regional talks, as Jakarta and other countries came under more pressure to let the boat people land. Photographer : Junaidi Hanafiah


















LCKI Aceh: Rohingya Bisa Ditampung di Pulau Rusa

Pulau Rusa, tempat yang ditawarkan oleh LCKI Aceh untuk penampungan sementara bagi muslim Rohingya.
Photo : Google Earth
BANDA ACEH– Pemerintah Aceh diminta tak hanya berperan sebagai penampung sementara bagi muslim Rohingya. Pemerintah Aceh diminta harus memikirkan nasib Rohingya dalam jangka panjang karena berkaitan dengan HAM.

“Sudah saatnya pemerintah Aceh menempatkan mereka ke sebuah pulau seperti Pulau Rusa di Lhoong Aceh Besar. Tujuannya agar mereka bisa hidup dan beribadah dengan nyaman,” kata Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Aceh, Iswadi, M. Pd, kepada portalsatu.com, Jumat 22 Mei 2015.

Jika perlu, kata Iswadi, pemerintah Aceh segera menyiapkan regulasi khusus dalam bentuk qanun atau Perda untuk membuat kecamatan khusus Rohingya di Pulau Rusa.

“Selain alasan kemanusiaan dan kewajiban kita selaku umat Islam untuk melindungi sesama, penyelamatan warga Rohingya di Pulau Rusa juga dapat memberi dampak positif kepada Aceh. Yaitu Pulau Rusa dapat dijadikan objek wisata jika sudah berpenghuni. Sehingga dapat menambah PAD Aceh Besar,” ujarnya mantan Pembantu Dekan III FKIP Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh ini.

Iswadi menambahkan masalah yang dihadapi oleh etnik Rohingya adalah masalah kemanusiaan. Dimana, katanya, Rohingya seperti ditakdirkan terdampar di perairan Aceh yang notabenenya negeri syari’at Islam.

“Memulangkan mereka hanya akan menambah daftar korban baru di Myanmar. Kita minta pemerintah bisa menerima saran ini,” ujarnya. [] (mal)

Sumber : http://portalsatu.com/news/lcki-aceh-rohingya-bisa-ditampung-di-pulau-rusa/

Petisi dari Aceh untuk Penyelamatan Bangsa Rohingya

Aliansi masyarakat Aceh peduli Rohingya menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (19/5).  Photo : ACEHKITA.COM
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya, Jumat (22/5/2015) mengeluarkan petisi menekan masyarakat internasional peduli terhadap nasib bangsa Rohingya yang terusir dari negaranya.
Koordinator Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya, Basri Effendi kepada Serambinews.com, Jumat malam mengatakan, kondisi saat ini mewajibkan komunitas internasional, terutama para pemimpin negara- negara ASEAN dapat menekan Pemerintah Myanmar untuk menghentikan tindakan brutal terhadap bangsa Rohingya.
Menurutnya, bangsa Rohingya telah mendiami wilayah Arakan sejak abad ke 15 Masehi. Namun sejak kemerdekaan Myanmar pada 1948, Pemerintah menolak Rohingya sebagai bagian dari negara dan memarjinalisasi mereka secara sistematik.
"Teror ini mendorong ratusan ribuan etnis Rohingya lari dari tanah airnya atas alasan keamanan diri dan berusaha meminta pertolongan kepada masyarakat internasional, terutama negara-negara ASEAN, termasuk ke negeri kami di Aceh, " ujar Basri.
Berikut Petisi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya:
1. Masyarakat internasional dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) harus lebih berperan aktif dalam menghentikan pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya, dan melaksanakan mekanisme hukum internasional untuk menindak para aktor dibelakang krisis kemanusiaan ini.
2. Pemerintah negara-negara ASEAN harus berdiri bersama-sama menentang pelanggaran HAM terhadap minoritas muslim Rohingya di Myanmar.
3. PBB dan ASEAN harus memberikan sanksi tegas terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran HAM bagi etnis Rohingya
4. Pemerintah negara-negara ASEAN harus menekan Pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala tindakan yang menyebabkan krisis kemanusiaan ini dan menghormati hak-hak etnis Rohingya atas tanah/properti serta akses pelayanan publik yang adil. Jika tidak, maka Pemerintah negara-negara ASEAN akan menghentikan segala agenda investasi dan ekonomi dengan Myanmar.
5. Dalam jangka pendek, bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Pemerintah dan masyarakat Aceh dalam penanganan pengungsi Rohingya harus mendapat dukungan dari segala pihak. Tidak seorang pun pengungsi Rohingya yang ditemukan dalam wilayah negara-negara ASEAN akan ditolak. Kehadiran organisasi kemanusiaan internasional harus didukung oleh segenap pihak untuk membantu para pengungsi dalam koordinasi yang erat antara Pemerintah Aceh dan Aliansi Masyarakat Aceh untuk Rohingya.
6. Dalam jangka panjang, Pemerintah Myanmar harus memberikan izin bagi organisasi kemanusiaan, terutama yang berasal dari negara- negara ASEAN untuk: (i) memberi bantuan kemanusiaan bagi etnis Rohingya untuk mendapatkan kembali tanah dan properti mereka; (ii) mengizinkan organisasi kemanusiaan internasional untuk membantu reintegrasi etnis Rohingya dengan etnis lainnya di Myanmar; (iii) mengizinkan organisasi kemanusiaan dalam memberikan perlindungan sipil untuk memitigasi segala risiko terhadap krisis kemanusiaan di masa mendatang; (iv) menyediakan akses kepada organisasi internasional yang relevan, dalam mengambil tindakan untuk menghentikan segala aksi kekerasan dan militer yang dapat melanggar Hak azasi manusia, dan; (v) menuntut Pemerintah Myanmar agar memberikan hak kewarganegaraan dan keadilan bagi etnis Rohingya sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan demokrasi.
Tertanda, yang berkumpul di Aliansi : Pemerintahan Aceh, KAMMI Aceh, PAHAM Aceh, MAPESA, Aceh Fulbright Association, PII, HMI, Aceh Love Rohingya, KWPSI, IMM, FPMPA, HIMMAH, BKPRMI Aceh, Dema UIN Ar Raniry, BEM Unsyiah, FSLDK Aceh, DDII Aceh, KSDA, Himapalsa, The Globe Journal, Serambi Indonesia, Portal Satu, OZ Radio, @Acehinfo, @iloveaceh, Komunitas Blogger, IKAT-Aceh, Darah Untuk Aceh, PKPU, Remaja Mesjid Raya Baiturrahman, Kaukus Pemuda Peduli Aceh, IKAPDA, KNSR, Aceh People's Forum (APF).

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2015/05/22/petisi-dari-aceh-untuk-penyelamatan-bangsa-rohingya

FPI Aceh Gelar Doa Bersama Untuk Muhajirin Rohingya

FPI Aceh Gelar Doa dan Zikir Bersama Rohingya.


ACEHTERKINI.COM | Front Pembela Islam (FPI) Provinsi Aceh menggelar doa dan zikir bersama dengan Pengungsi Muslim Rohingya. Ketua FPI Aceh, Tgk. Muslem mengatakan kegiatan zikir dan doa ini akan berlangsung, Sabtu (23/5/2015) pukul 11.00 wib.

“Sebelum kegiatan doa dan zikir, FPI akan menyalurkan bantuan untuk Muslim Rohingya berupa beras, pakaian, kitab yasin dan kebutuhan sembako,” ujarnya kepada acehterkini, Sabtu (23/5/2015).

Kegiatan sosial ini akan berlangsung di tempat pengungsian TPI Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara.

“Zikir dan doa bersama Muslim Rohingya ini untuk keselamatan saudara kita sesama muslim dan untuk kehancuran kafir Myanmar,” demikian Tgk. Muslim. [ate]

Sumber : acehterkini.com

Aksi Peduli Rohingya di Aceh

Aliansi masyarakat Aceh peduli Rohingya menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (19/5). Dalam aksi itu mereka mendesak PBB, ASEAN, OKI dan Pemerintah untuk memikirkan solusi jangka panjang terhadap masalah kewarganegaraan Rohingya di Myanmar. SERAMBI/BUDI FATRIA






Massa Peduli Rohingya Demo di Banda Aceh

BANDA ACEH - Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya (AMAPR) demo di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa (19/5) pagi. Mereka mendesak PBB, ASEAN, OKI, Pemerintah RI, dan Pemerintah Aceh memikirkan solusi jangka panjang terhadap permasalahan kewarganegaraan Rohingya di Myanmar.

Melalui demo yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu, massa AMAPR ikut mengusung sejumlah spanduk bertuliskan ‘boikot Mynmar’. Ada juga tulisan ‘Save Rohingya’ serta ‘Aksi peduli Rohingya, beramal dan mencintai, karena mereka saudara kita. Mari kita donasikan dan sumbangkan pakaian’.

Koordinator Aksi, Basri Effendi mengatakan, masalah yang dihadapi etnis Rohingya adalah masalah kemanusiaan, di mana mereka ditakdirkan terdampar di perairana Aceh. Sudah saatnya dunia internasional menaruh kepedulian dengan masalah itu, terutama Pemerintah RI yang masyarakatnya mayoritas muslim. “Kami minta keberadaan Rohingya dapat diterima dengan baik dan bisa disediakan satu pulau bagi tempat tinggal mereka. Karena keberadaan mereka di Mynmar tidak diakui kewarganegaraannya, padahal di sana tanah kelahiran mereka. Rohingya ini muslim dan saudara kita semua umat Islam. Tapi, di Mynmar, negara mereka sendiri, diusir, disiksa dan dibunuh. Apa kita membiarkan saudara muslim dan seiman diperlakukan demikian,” teriak Basri dalam orasinya.

Sebelum membubarkan diri, massa AMAPR juga menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak dunia internasional menekan Pemerintah Mynmar agar mengakhiri konflik dan berbagai kekerasan yang dilakukan terhadap etnis Rohingya di Arakan. Lalu, mendesak PBB mencabut nobel perdamaian terhadap Aung San Su Kyi, karena tidak dapat melakukan apa-apa terhadap pembantaian etnis Rohingya yang terus terjadi di Myanmar. Kemudian dalam pernyataan sikap itu, massa AMAPR juga mengimbau seluruh masyarakat Aceh menyisihkan sedikit penghasilannya melalui Bank Mandiri 156.00888.33.884, atas nama Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya atau ke posko yang beralamat di Anjungan Kota Langsa, Kompleks Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.

Berdasarkan pemantauan Serambi dan data dari pihak pelaksana, elemen yang bergabung dalam aksi demo di Simpang Lima kemarin, antara lain KAMMI Aceh, MAPESA, PII, HMI, IMM, PuKAT, relawan komunikasi RAPI, PAHAM Aceh Love Rohingya, FPMPA, HIMMAH, BKPRMI Aceh, DEMA UIN Ar-Raniry, BEM Unsyiah, FSLDK Aceh, PW DDII Aceh, PDDA, KSDA, Himapalsa, PW IKADI Aceh, RMRB, @Acehinfo, @iloveaceh, Komunitas Blogger, Alumni Fulbright Aceh, IKAT, FPI, dan PKPU Aceh.(mir)

Editor: bakri
Sumber: Serambi Indonesia   

ALIANSI MASYARAKAT ACEH PEDULI ROHINGYA GELAR AKSI SIMPATIK TERHADAP PENGUNGSI ROHINGYA

Puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi masyarakat Aceh peduli Rohingya menggelar aksi damai di bundaran lima Banda Aceh, selasa (19/5). Aliansi dari sejumlah lintas organisasi masyarakat, media online, dan organisasi kampus tersebut meminta pemerintah aceh memperhatikan nasib pengungsi Rohingya yang ada di sejumlah daerah di Aceh.

Dalam aksinya, Aliansi masyarakat Aceh peduli Rohingya juga mengecam negara myanmar atas tindakan brutal nya kepada ethnis rohingya.

Darlis Aziz dari KAMMI Aceh selaku penanggung jawab aksi dalam orasinya mengatakan sudah seharusnya sebagai sesama muslim, pemerintah Aceh memperhatikan nasib pengungsi rohingya yang kini ada di sejumlah daerah di aceh.

“mereka di perlakukan secara tidak manusiawi oleh negara mereka.  kami mengutuk pemerintah myanmar yang telah menzalimi saudara kami warga rohingya” teriak Darlis.

Sementara itu, salah seorang orator dari Front Pembela Islam (FPI) dalam orasinya juga menyampaikan hal senada. FPI meminta kepada pemerintah Aceh untuk menerima warga Rohingya.

“Pemerintah Aceh harus menerima saudara-saudara kita dari Rohingya. Kita harus membantu saudara kita yang telah dibantai oleh negaranya” ujar perwakilan dari FPI.

Aliansi masyarakat Aceh peduli Rohingya pada akhir aksi menyatakan sikap meminta kepada pemerintah indonesia, pemerintah aceh khusus nya untuk peduli terhadap nasib pengungsi rohingya. Kedua, menyerukan kepada seluruh masyarakat aceh untuk membantu semampunya kepada pengungsi rohingya.

 

Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya Bakal Gelar Pengumpulan Dana Besar-besaran



BANDA ACEH – Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya (AMAPR) bakal menggelar pengumpulan dana secara besar besaran untuk mengadvokasi nasib Rohingya. Pengumpulan dana ini akan melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa, gerakan sosial serta lembaga BEM universitas di Aceh.

“Namun kita sepakat dana itu dikumpulkan dalam satu rekening,” kata Basri Effendi, koordinator Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingnya (AMAPR), di Warung Makan Bintang Lima, Blang Bintang, Kota Banda Aceh, Sabtu siang 16 Mei 2015.

Gerakan ini, katanya, rencana tak hanya melakukan pengumpulan dana untuk Rohingya di penampungan.

“Tapi kita usahakan juga advokasi hak-hak mereka yang dizalimi. Kita akan gunakan seluruh jaringan yang ada,” kata dosen muda Unsyiah ini.[]
 
Copyright © 2015 Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya
Redaksi | Hubungi Kami